Saat Teduh – KEMALASAN

08 Juli 2020 Saat Teduh
08 Juli 2020 Saat Teduh

Saat Teduh Kristen hari ini: Juli 2020

Renungan

Ayat mas hari ini adalah contoh hikmat yang terdapat di Amsal. Suatu perbuatan akan membuahkan akibat. Sebagian Amsal juga menganjurkan suatu perbuatan yang akan mendatangkan berkat. Contoh,

Amsal 3:9-10 menasihatkan: “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”. Ayat kita hari ini juga menasihatkan untuk kita tidak melakukan perbuatan bodoh yang akan mengakibatkan kemalangan.

Mungkin kita berpikir: “Ah, nasihat Amsal itu tidak selalu benar”. Apakah seseorang yang banyak tidur akan jatuh miskin? Memang seseorang yang memiliki kekayaan tujuh turunan bisa tidur selama diinginkannya. Jadi, nasihat ini tidak cocok baginya. Dan, benar juga, tidak semua Amsal berlaku untuk semua orang, tentu ada kecualinya.

Namun, nasihat Amsal umumnya benar, yaitu orang yang malas bekerja akan menjadi miskin. Perhatikan bahwa ayat mas tidak mengatakan bahwa bila kita bekerja keras, kita pasti menjadi kaya. Ada faktor-faktor lain yang menyebabkan kita jatuh miskin, bukan? Tapi kemalasan adalah suatu penyebab kemiskinan yang seharusnya tidak terjadi. Memang itu terserah kepada kita, bukan?

Kemalasan melumpuhkan gairah dan mematikan hidup.

Bacaan Alkitab

Tidur sebentar lagi … melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – maka datanglah kemiskinan …

Amsal 6:10-11

PENGAKUAN DOSA

Sebagian orang beriman meremehkan dosa dan menganggapnya sebagai soal pribadi antara Allah dan orang yang bersangkutan. Namun, bukanlah hal ini justru merupakan masalah yang sangat serius? Pemazmur dosanya sangat serius, dengan sedih dan penuh penyesalan ia mengaku kepada Tuhan: “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa”.

Sebagai anak Allah, setiap perbuatan dosa kita bukan saja mencoreng tetapi menampar wajah Tuhan Bapa kita. Dosa kita, meskipun tersembunyi dari orang lain, menyedihkan dan melukai hati Allah. Ada orang yang menyebut setiap dosa sebagai pemberontakan terhadap Tuhan, suatu acungan kepalan kepada Tuhan. Serius? Sangat serius sekali. Itulah perasaan pemazmur dan itulah seharusnya perasaan setiap kita jika kita berbuat dosa.

Kesedihan, penyesalan, dan pertobatan harus melanda hati pikiran kita, namun seperti pemazmur pula kita mengutarakan pengakuan kita tanpa perasaan takut, meskipun hukuman akan kita hadapi langsung seperti raja Daud. Namun, Daud justru datang kepada Tuhan karena ia yakin akan belas kasihan Allah. Lebih-lebih bagi kita sebab Tuhan Yesus telah menjanjikan pengampunan dalam darahNya. Bagaimana Dia akan menangani setiap kita terserah kepadaNya.

Selama kita masih di dalam tubuh yang lama, kemungkinan jatuh dalam dosa ada. Tiada seorangpun yang dapat menandingi iblis, kecuali ia hidup dekat Tuhan dan membiarkan Tuhan melalui Roh KudusNya mengatur hidup kita. Dengan pertolongan Roh Kudus kita bisa berdiri dengan tegar. Itulah keyakinan Daud dan itu pula keyakinan kita sebagai anak-anak Bapa.

“Jadikan hati kami tahir, ya Allah dan perbaharuilah batin kami, ya Roh Kudus sehingga kami mampu berdiri tegar kembali. Kami mohon demi Yesus Kristus. Amin

Bacaan Alkitab

Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat.

Mazmur 51:6