Saat Teduh – PENGUJI HATI

Saat teduh 24 Juli 2020
Saat teduh 24 Juli 2020

Saat Teduh Kristen hari ini: Juli 2020

Renungan

Perilaku seseorang dapat kita bedakan dari isi hatinya. Apakah yang dia lakukan berbeda dengan motivasi dan tujuan mengapa dia melakukannya. Kadang-kadang perbuatan kita terlihat benar, tetapi sebenarnya jahat.

Umpamakanlah, Amin adalah seorang yang sangat egois. Puji mengenal Amin dan sangat tidak menyukainya. Suatu hari Puji berada di antara teman-teman Amin dan dia mengungkapkan: “Oh, Amin itu sangat egois!”. Puji tidak bohong dan mungkin pikirnya: “Apa yang saya utarakan tentang Amin benar”. Nampaknya, apa yang dilakukan Puji baik-baik saja, namun tujuan sebenarnya adalah untuk merusak reputasi Amin.

Amsal 21:2 jelas berungkap bahwa alasan mengapa kita mengatakan atau berbuat sesuatu itu lebih penting dari pada perkataan atau perbuatan itu sendiri. Ketika Puji menjelekkan Amin, alasan sebenarnya adalah karena ia tidak menyukainya. Tujuannya adalah merusak nama baik Amin dan membuat teman-teman Amin tidak menyukainya pula. Jadi, meski ucapan Puji benar, tetapi tujuannya adalah jahat.

Mungkin kita termasuk orang yang sopan, tidak pernah mencuri, berbuat curang, ataupun menyakiti orang lain, namun sebaiknya kita berhati-hati. Si iblis sangat licik sering bersembunyi di balik kesopanan kita. Hendaklah kita ingat bahwa hati kita cenderung mementingkan diri sendiri. Cangkir bagian luar kita bersihkan tetapi bagian dalamnya berisi racun.

Andaikan kita mampu membaca isi hati orang, apakah akan menggembirakan atau justru mengerikan kita?

Bacaan Alkitab

Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Amsal 21:2

GENERASI PENERUS

Kita sering mendengar tentang “generasi penerus”, bukan? Generasi penerus adalah anak-anak semua umur, termasuk remaja dan pemuda. Mereka inilah yang akan meneruskan nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Oleh karena itu apa yang diteruskan itu sering menentukan masa depan bangsa. Ada kalanya nenek moyang mereka itu termasuk “angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah” (ayat 8). Dengan nenek moyang macam itu apa yang akan terjadi dengan generasi penerus bangsa?

Kita juga sering mendengar orang mengeluh: “Jika pemerintah bangsa kita hutangnya begitu banyak, bukankah akan menjadi beban yang sangat berat bagi generasi kemudian?” Bukan saja nenek moyang tetapi orangtua masa kini juga menentukan masa depan bangsa. Paling tidak, masa sekarang harus diteladankan oleh orangtua kita. Itulah yang ingin digambarkan oleh Mazmur 78.

Setiap generasi tidak boleh melupakan asal usulnya dan dalam hal umat Israel, mereka diingatkan dan mengingat kembali berulang-ulang akan perbuatan-perbuatan ajaib Allah. Inilah semacam estafet. Ungkap mereka: “Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceriterakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceriterakan kepada angkatan yang kemudian” (ayat 4). Peran pemimpin penting tapi peran orang tua lebih penting lagi. Kehidupan setiap generasi saling kait mengait karena tujuan pokok yang disiarteruskan kepada generasi berikutnya. Apa tujuan utamanya?

Tujuan utama penerusan ulang ceritera tentang perbuatan ajaib Allah adalah agar “mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah tetapi memegang perintah-perintahNya” (ayat 7). Bagaimanakah peran kita sebagai pemimpin, sebagai orangtua, sebagai gereja dalam kesaksian kita tentang Allah dan perbuatanNya di dalam Yesus?

Ampunilah kami, ya Bapa, manakala kami menelantarkan tugas kami untuk menyampaikan dan meneladankan kasihMu. Mampukan kami, ya Roh Kudus, supaya generasi kami dan generasi yang akan datang tetap berpegang kepada firmanMu dan tetap bertekun dalam iman kepada Yesus di segala situasi dan kondisi. Demi Yesus. Amin.

Bacaan Alkitab

Supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceriterakannya kepada anak-anak mereka.

Mazmur 78:6