Saat Teduh – MENGATUR JALAN HIDUP

06 Juli 2020 Saat Teduh
06 Juli 2020 Saat Teduh

Saat Teduh Kristen hari ini: Juli 2020

Renungan

Ayat mas ini merupakan favorit sebagian besar umat Kristiani. Tidak sulit untuk menerimanya, bukan? Ayat ini berkata dengan jelas bahwa bila kita percaya kepada Tuhan dan menyerahkan jalan hidup kita kepadaNya, maka Ia akan memelihara kita.

Namun nampaknya ayat ini juga bertentangan dengan nasihat Amsal pada umumnya. Bukankah seringkali Amsal mengajar kita untuk menghindari kesulitan dan meraih sukses melalui perilaku yang benar? Tapi, ayat mas ini mengajar kita untuk hanya percaya kepada Tuhan dalam segala hal dan semuanya akan beres. Jadi, mana yang benar? Haruskah kita berusaha hidup benar atau hanya berserah kepada Tuhan dan berdoa mohon pimpinanNya?

Kita harus memberlakukan keduanya. Kita harus berusaha memahami perkara-perkara yang dapat kita pahami. Allah memberi kita kemampuan untuk menggunakan akal kita, dan kita seharusnya menggunakan karunia ini sebaik mungkin. Seorang yang bijak berusaha memahami dan berbuat apa yang baik namun pemahaman ini tidak cukup mengatur jalan hidup kita agar berhasil, karena dengan mengatur jalan hidup kita agar berhasil, karena dengan mengatur jalan hidup kita sendiri, kita telah bersandar kepada pengertian sendiri.

Hikmat menuntut kita untuk bersandar kepada Tuhan. Kita gagal bila kita mengatur hidup kita sendiri. Hanya Allah yang dapat menjamin keamanan hidup kita. Hanya Tuhanlah yang dapat mengatur segala sesuatu untuk kebaikan kita, bukan? Kita takjub atas pemeliharaanNya. Jadi, seorang yang bijak mempercayai Tuhan, berdoa tentang segala sesuatu, dan berusaha mengadakan pilihan yang tepat.

Orang bijak percaya bahwa tanpa Tuhan hidupnya akan hancur.

Bacaan Alkitab

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu … maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Amsal 3:5-6

LAMBANG-LAMBANG KEHIDUPAN

Seorang tamu Amerika dibawa berkeliling kota Jakarta oleh sebuah keluarga Indonesia. Mendadak anak terkecil keluarga itu berteriak: “Lihat Ma, Mc Donald!”. “Ah”, kata tamu asing itu “Dia juga mengenali lambang Mc Donald!” Siapa yang tidak mengenali lambang lengkung kuning emas itu? Mc Donald telah menancapkan lambangnya di kota-kota besar di seluruh dunia, tidak terkecuali di Rusia dan di Cina.

Tuhan Yesus juga meninggalkan dua lambang sakramen yang kita kenal baik sekali yaitu Baptisan dan Perjamuan Kudus. Sakramen adalah lambang yang mengingatkan kita akan apa yang Bapa telah laksanakan dan akan laksanakan bagi kita melalui puteraNya Yesus Kristus.

Air yang dipakai dalam upacara baptisan melambangkan janji Allah menghapuskan segala dosa oleh karena darah Kristus. Air baptisan melambangkan pembersihan, yaitu pengampunan dosa oleh Allah. Anak-anak tahu bahwa air membersihkan tubuh ketika mereka mandi. Demikian pula mereka tahu mengapa mereka harus makan dan minum. Roti dan anggur yang dipakai dalam Perjamuan Kudus melambangkan tubuh dan darah Kristus Yesus yang telah dikorbankanNya bagi perdamaian kita dengan Allah. Roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus adalah lambang makanan dan minuman untuk kehidupan dan pertumbuhan spiritual kita.

Air dan roti kehidupan ditawarkan oleh Allah di Yesaya 55, namun manusia tidak menghargai tawaran Tuhan Allah. Sekarang juga Tuhan mengundang kita untuk menerima air baptisan penghapus dosa manusia dan untuk menikmati persekutuan perdamaian dengan Bapa melalui Perjamuan Kudus. Apakah kita merindukan persekutuan dengan Bapa sorgawi kita melalui baptisan dan Perjamuan Kudus?

Bapa, tahirkan kami, beri kami makanan dan minuman yang Kau tawarkan dalam Yesus secara cuma-cuma itu. Buat jiwa kami lapar dan haus akan persekutuanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa, Amin

Bacaan Alkitab

Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya … di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya …

Kolose 1:20, 22