Firman Tuhan di bawah ini langsung diberikan Tuhan kepada jemaat Laudikia.
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok: Jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia. Dan ia bersama-sama dengan Aku”.
Wahyu 3:20
Latar belakang keadaan jemaat Laudikia saat itu sangat berhubungan dengan ayat 16 dimana dikatakan Jemaat Laudikia tidak berkenan di hati Tuhan. Mereka diberkati secara materi dengan berkat yang berlimpah-limpah. Apa saja yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan. Mereka merasa sudah cukup, merasa juga sudah cukup pintar, sehingga mereka tidak membutuhkan pengetahuan rohani. Tidak ada gairah dan semangat untuk mencari Tuhan. Bersikap apatis dan mereka tidak mengalami pertumbuhan rohani. Sehingga Tuhan menyebut mereka suam-suam kuku. Akhirnya dengan tegas Allah mengatakan kepada mereka Aku akan memuntahkan kamu.
Allah menginginkan setiap jemaatNya bertumbuh dan berkembang, Allah tidak menginginkan kita berdiri pada satu tempat, tidak maju tidak mundur. Mereka akan mengalami stagnasi dengan tidak bergeming terhadap perubahan atau mereka tidak ada respon untuk bergerak dan maju bagi pertumbuhan rohaninya.
Oleh karena itu Allah berdiri dimuka pintu dan mengetok, Allah berusaha mengetok pintu hati kita yang sudah tertutup. Kadang-kadang kita merasa tidak butuh Tuhan, tidak butuh apa-apa lagi. Keadaan sepeti ini sangat membahayakan diri kita sendiri, karena kerohanian kita mungkin akan menjadi lemah dan mati. Diri kita menjadi suam, tidak maju dan tidak mundur, bahkan kita sering menjadi apatis terhadap segala kegiatan dan perubahan dalam gereja. Allah mengetahui keadaan kita seperti itu. Maka Allah yang datang kepada kita dan mengetok, tugas kita hanyalah membukakan pintu hati kita agar Tuhan masuk dan diam bersama dengan kita.
“Jikalau ada orang yang mendengarkan suaraku” disini dibutuhkan kepekaan kita untuk mendengar dan mengenal suara Tuhan kita diperlukan pergaulan khusus antara kita dan Tuhan kita agar kita bisa memahami dan mengerti saat Ia datang dan mengetok pintu hati kita.
Kita melihat Allah memberikan kehendak bebas bagi kita untuk memilih: Membuka atau tidak pintu hati kita. Jikalau kita memilih untuk membuka pintu hati, maka Allah akan masuk dan tinggal bersama dengan kita. Ketika Allah bersama dengan kita otomatis kita telah mengambil keputusan untuk kita maju bersama dengan Allah. Kemauan dari Allah tetapi keputusan ada pada kita. Kemauan yang menentukan itu disebut kedaulatan manusia. Allah memberikan kebebasan dan kebebasan Allah tidak bisa menguasai manusia.
Banyak contoh dalam Alkitab orang-orang yang meresponi suara Tuhan. Paulus membuka pintu hatinya manakala Allah menghampirinya. Sekaligus Allah memanggilnya dan menjadikan Paulus teman sekerja Allah.
Ketika Allah mengetok hati kita, janganlah kita berkata; nanti Tuhan saya belum siap. Karena manusia tidak mengetahui hari esok. Allah bisa sewaktu-waktu memanggil kita kembali kepadaNya. Ada satu contoh lain di Alkitab seorang muda yang diberkati Tuhan. Ia berkata sekarang saya akan membangun gudang dan saya akan katakan:
“Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? .
Lukas 12:19-20
Janganlah kita seperti orang muda yang bodoh itu. Manakala Allah mendatangi dan mengetok hati kita, bukalah pintu hati kita, berpalinglah dan datanglah kepadaNya.
Contoh lain dalam Alkitab orang yang membuka hati mereka:
1. Dalam Matius 9:9, Ada seorang yang mempunyai kedudukan yang baik. Ia seorang kepala pemungut cukai. Ia seorang yang pintar, punya ketrampilan dan kecakapan dan keuangan, orang yang terpandang ditengah masyarakat, bahkan gajinya cukup banyak untuk kalangan masyarakat Romawi saat itu. Tetapi orang ini tidak memiliki damai. Orang ini bernama Matius, sehingga orang mengenalnya sebagai Matius si pemungut cukai. Tatkala kedamaian itu tidak ia dapatkan, tiba-tiba ia mendengar Yesus lewat di depannya. Yesus datang untuk mencari orang berdosa untuk diselamatkan. Yesus datang tidak berkhotbah ataupun mengajar pada saat itu Ia hanya berkata “ikutlah Aku”. Perkataan itu masuk kedalam hati Matius seperti panah api saat itu juga ia tinggalkan segalanaya dan ikut Yesus. Ia tahu bahwa uangnya, kekayaannya dan kedudukannya tidak dapat menyelamatkannya. Uang dan segala kekayaan kita hanya sebagai sarana yang Allah berikan bagi kita untuk kita hidup cukup di dunia ini. Matius mendapatkan terang tatkala meresponi panggilan Tuhan dan kedamaian ia dapatkan bersama dengan Yesus.
2. Dalam Yohanes 4:13-14, Dikisahkan ada seorang perempuan yang selalu murung dan tidak ada kedamaian dalam dirinya. Ia selalu berpikir hawa nafsunya bisa memuaskan dirinya. Namun kenyataannya meskipun ia hidup dengan banyak pria lain yang bukan suaminya, namun ia tidak pernah terpuaskan. Ia tidak pernah malu mencari dan terus mencari kepuasan seks bagi dirinya. Bahkan Alkitab mencatat hampir lima suami telah ia nikahi, tetapi tetap juga belum puas. Suatu hari ia datang ke sebuah sumur untuk menimba air, ia pun datang tidak seperti wanita Samaria lainnya yang datang ke sumur di waktu pagi ataupun petang, namun wanita ini datang ke sumur kira-kira jam 12 siang di saat sumur itu sedang sepi. Mungkin wanita ini menghindari untuk bertemu dengan wanita lain. Tanpa di duga ternyata di sumur itu ada Yesus. Yesus tahu persis keadaan wanita itu. Wanita itu sedang dalam keadaan tidak ada kedamaian maka Yesus berkata kepada perempuan itu.
Yesus sangat mengetahui keadaan wanita itu. Ia memberikan air hidup yang akan memuaskan wanita itu sehinnga wanita itu tidak akan dahaga lagi. Saat wanita itu meresponi Yesus dan membuka pintu hatinya, maka Allah hadir dan masuk kedalam hatinya. Bahkan dari mulut wanita itu keluar ucapan “Tuhan nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi”. [Yohanes 4:19]
Jangan tunda dan ulur waktu lagi, jika saat ini Yesus datang dan mengetok pintu hatimu, bukalah dan beri respon akan Dia, Ia akan masuk dan tinggal bersama anda, Ia datang bagi kita yang berdosa, Ia datang memberikan damai sejahtera dan menjawab segala permasalahan dan persoalan hidup kita. Kita tidak bisa memecahkan permasalahan dan pergumulan hidup ini tanpa Dia yang telah menghampiri kita.
Bukalah pintu hati kita sekarang juga bagi Dia, Amin.
Tambahkan komentar