Renungan Khotbah: Iman + Kerendahan Hati + Taat = Mujizat

Renungan Khotbah - Iman + Kerendahan Hati + Taat Mujizat
Renungan Khotbah - Iman + Kerendahan Hati + Taat Mujizat

Pada renungan Kristen ini kita akan membahas topik yang sangat penting yaitu Iman dan hubungannya dengan kerendahan hati. Faktor kerendahan hati ini jarang sekali dibahas bersama dengan Iman. Yang sering kita dengar adalah iman yang spektakuler, iman yang dahsyat, iman yang memindahkan gunung yang membuat banyak orang terkagum-kagum. Tapi Tuhan sebenarnya ingin iman kita dibangun dengan dasar kerendahan hati, kenapa? Karena kalau iman kita dibangun di atas dasar egoisme kita, maka jika ada prestasi iman, maka nama kita yang ditinggikan dan bukan nama Tuhan yang dimuliakan. Nah, ini penting sekali.

Iman Kristen

Apa tandanya orang itu penuh iman dan luar biasa? Ada pepatah: the most spiritual man is the most simple man, semakin seseorang itu rohani, semakin dia sederhana, simple, dan justru semakin tidak keliatan atau tidak menonjolkan diri. Tidak sedikit-sedikit kita ngomong: Haleluya . . apa itu menunjukkan orang semakin rohani? . . tidak!! Apa kabar? . . Haleluya Sudah makan? …puji Tuhan Makan apa? . .. Shalom!! Itu semua bukan tanda2 org rohani, jadi the most spiritual man is the most simple man.

Oleh sebab itu hari ini kita mau baca Firman Tuhan dari 2 Raja 5 : 1-17

5:1. Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
5:3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”
5:4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.”
5:5 Maka jawab raja Aram: “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
5:6 Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”
5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: “Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.”
5:8 Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.”
5:9. Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”
5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
5:15. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!”
5:16 Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa.” Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.
5:17 Akhirnya berkatalah Naaman: “Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.

II Raja-Raja 5

Dibawah ini adalah beberapa penjelasan kata kata dari kisah mengenai Naaman diatas:

  • Begini-beginilah . . . artinya dia tidak terlalu jelas juga, tapi tidak ada alternatif lain.
  • Raja mengoyakkan . . . ini memperlihatkan bahwa penyakit kusta pada waktu itu adalah penyakit yang sangat serius dan mungkin juga mematikan dan juga tidak ada obatnya, mungkin seperti AIDS skrg ini.
  • Waktu Elia mendengar. . . Tidak diceritakan bagaimana Elia bisa tahu, apa dia di sms/ditelpon/email oleh pihak kerajaan, tapi berita itu segera sampai ke telinga Elia dan saya pikir, bisa saja Elia tinggal di 1 perumahan dengan istana raja??? Shg dia bisa langsung tahu begitu cepat, tapi ada alternatif yang saya rasa paling benar, yaitu dia dengar dari Tuhan, amin?
  • Mandilah 7x di Sungai Yordan . Sungai Yordan katanya bukan sungai yang bersih dan gak ada orang mandi di Sungai Yordan
  • Seperti tubuh seorang anak . . . terjadi mujizat yang luar biasa!!

Sekali lagi saudara, dasar dari iman itu sebenarnya adalah kerendahan hati. Iman itu dasarnya bukan kehebatan kita, tidak saudara dan kalau kita melakukan iman kita dengan dasar kita mampu dan ternyata berhasil mencapai prestasi iman maka itu sebenarnya bisa jadi bumerang buat kita karena bukan Tuhan yang dimuliakan tapi diri kita dan itu bahaya terbesar buat orang Kristen.

Kita mengimani supaya kita diberkati, kita mengimani supaya ada kesembuhan, kita mengimani supaya gereja kita berkembang, tetapi jika semuanya itu terjadi, yang jadi pertanyaan adl: siapa yang disanjung? Siapa yang mendapat credit? Siapa yang dimuliakan? Dan itu yang menjadi pertanyaan terbesar. Kl manusianya yang ditinggikan maka sebenarnya kita sudah mulai melenceng. Oleh sebab itu mari kita belajar bahwa sudah saatnya kita gereja memiliki roh yang benar, sikap hati yang benar. Hati yang humble.

Bagaimana ayat yang bilang: bersama-sama dengan Tuhan kita lakukan perkara-perkara yang gagah perkasa? Saudara, ayat ini 100% benar, tetapi kalau kita mengatakannya dengan roh yang keliru, maka semuanya bisa jadi keliru juga.

Ayat tersebut bilang: bersama dg Allah kita lakukan perkara-perkara yang besar . . siapa yang percaya ayat tersebut? Sy juga percaya 100%. Tetapi yang jadi pertanyaan adalah: bersama-sama dengan Tuhan itu maksudnya Tuhan mengambil berapa % dari kebersamaan/partnership antara Tuhan dengan kita? Berapa %? Dan kalau diadakan survey saya yakin kebanyakan orang akan punya pikiran: ya pokoknya mengalir aja, kita jalan bareng, Engkau juruselamatku, jurumudiku, jurukunciku, jurumasakku, juru jaga rumahku, begitu aja! Kita gak sadar kalau kita seringkali hanya datang pada Tuhan kalau kita perlu saja, tetapi waktu kita merasa mampu, kita ambil alih semua bagian Tuhan.

Sebenarnya dibalik ayat ini: Bersama dengan Tuhan kita lakukan perkara yang gagah perkasa, harus dibarengi dengan ayat lain yang berkata: Di luar Tuhan kita tidak dapat melakukan apa-apa. Jadi 2 ayat ini harus berjalan paralel dalam kehidupan kita. Jadi seharusnya dalam segala hal, kita harus berkata: Diluar Tuhan aku tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi bersama dengan Tuhan aku dapat lakukan perkara-perkara yang gagah perkasa. Dan itu sikap yang benar.

Kalau kita punya pikiran: aku ini mampu, tapi kurang pengalaman dan supaya jalannya leibh mulus ya lebih baik kalau Tuhan besertaku, maka jika mujizat terjadi, ada perkara besar, kesuksesan besar terjadi, maka saya yakin manusianya yang ditinggikan dan bukan Tuhan.

Tapi kalau sejak awal kita sudah tanamkan dalam diri kita bahwa tanpa Tuhan aku tidak bisa berbuat apa-apa, maka pada saat kesuksesan dan mujizat terjadi, baru kita bisa berkata: segala kemuliaan hanya bagi Tuhan dan ini penting sekali saudara.

Mari kita lihat bacaan kita:

1. Siapakah Naaman itu? Coba lihat ayat 1, semua tentang Naaman dijelaskan sangat rinci di situ:

  • Panglima raja = bukan orang sembarangan, orang yang sangat penting bagi Raja
  • Orang yang terpandang
  • Dia juga sangat disayangi Raja
  • Dia selalu menang dalam peperangan (ayat ini sangat menarik karena Tuhan dikatakan yang memberi kemenangan kepada orang kafir ini, yang saya yakin, tentunya ada yang special tentang Naaman, tentunya ada rencana Tuhan dalam diri Naaman sehingga Tuhan menyertai dia walaupun dia bukan org percaya dan hal ini bisa kita lihat dalam ayat-ayat berikutnya)
  • Dia seorang pahlawan tentara

Jadi ini predikat yang luar biasa bukan? Kalau dia hidup jaman ini dan kita kenal baik dengan dia, pasti kita aman dan hidup kita tenang terjamin, karena dia orang yang sangat berpengaruh di negaranya.
Tetapi dibalik semua kehebatan Naaman, di belakang baju perangnya, di balik semua prestasi dan ketenarannya, di belakang jabatannya, ada 1 penyakit yang sangat mematikan yaitu: sakit kusta.

Saudara, Kenapa Tuhan ijinkan seorang manusia punya masalah? Tuhan mengijinkan masalah supaya kita merendahkan hati kita di hadapan Tuhan, Tuhan hadirkan masalah bukan untuk membinasakan kita, tapi untuk memberi kesempatan kita berjumpa dengan Kehebatan Allah dan iman kita bertumbuh.

Cerita Alkitab- Namaan orang yang sembuh dari kusta
Cerita Alkitab- Namaan orang yang sembuh dari kusta

2. Naaman ini punya keinginan yang kuat untuk sembuh. Bukan sekedar keinginan tapi keinginan yang sangat kuat. Dia coba apa saja, agar dia bisa sembuh. Saudara, iman, dimulai dengan 1 keinginan yang sangat kuat. Kalau saudara berkata: saya percaya 100% Tuhan bisa menyembuhkan saya, memulihkan kedaan saya, tetapi semuanya itu kan tergantung kehendak Tuhan, ya udah saya berserah aja. Statement ini ada betulnya tapi banyak salahnya juga. Seorang hamba Tuhan berkata: orang sukses bertahan lebih lama, orang gagal berhenti terlalu cepat. Kita boleh berserah, tapi kebanyakan orang terlalu cepat menyerah pada keadaan. Tuhan ingin kita punya mental prajurit yang tidak mau menyerah sampai titik darah yang terakhir dan ini tampak dari usaha Naaman mencari kesembuhan. Waktu itu tidak ada harapan untuk orang Kusta, tapi Naaman tetap bersemangat.

3. Org yang tidak ingin apa-apa, tidak melakukan apa-apa. Orang yang tidak melakukan apa-apa, tidak akan mendapat apa-apa, dan kalau dia tidak dapat apa-apa, kalau dia tidak dapat apa-apa dia tidak akan jadi siapa-siapa, kalau dia tidak jadi siapa-siapa, jangan salahkan siapa-siapa.

4. Suatu kali ada orang buta namanya Bartimeus: Ya anak Daud kasihanilah aku . . Yesus waktu itu gau tau gak denger atau sengaja pura-pura gak denger. Supaya apa? Supaya keinginannya diperbesar. Dan ketika 2x tidak dijawab, dia nekad teriak-teriak, saya yakin itu yang menyebabkan orang-orang menyuruh Bartimeus diam karena sangat mengganggu dan teriakan iman itulah yang membuat Tuhan Yesus berhenti dan memanggil Bartimeus datang dan gilanya Tuhan Yesus tanya: Apa yang engkau ingin Aku lakukan untukmu? Tidak semua orang buta mau melihat, bisa aja minta uang untuk menjamin seluruh hidupnya. Kalau Bartimeus minta supaya melihat artinya dia tidak bisa jadi pengemis lagi, ini menunjukkan mental Bartimeus. “Sebesar keinginanmu, sebesar itu juga mujizat yang akan terjadi dalam hidupmu.

Kerendahan Hati

Apa cita-cita saudara? Apa keinginan saudara?
Saudara lihat . . . seperti Bartimeus dapat mujizat, saudara juga akan melihat cita-cita saudara akan tercapai, it begins with desire dan ketika keinginan itu ditambah iman, maka itu akan terjadi, amin?
Naaman ini bukan hanya punya keinginan, tapi dia juga punya keyakinan. Dari mana kita tahu? Begitu dia pergi, dia sudah mempersiapkan reward untuk Elia. Ini bukti keyakinannya. Kalau dia gak yakin, dia akan pergi dengan tangan kosong, kalau sembuh nanti dikirim, beres khan. Mrk 11:24.
Tetapi apakah semua ini cukup? Ternyata belum cukup !! Tuhan menuntut kerendahan hati, dari kisah berikutnya kita dapat melihat bagaimana Tuhan menghadapkan dia pada situasi-situasi dimana dia harus melepaskan semua atributnya dan tunduk pada Allah. Jadi saudara, keinginan perlu, keyakinan penting, tapi harus dilengkapi dengan kerendahan hati, maka mujizat terjadi. Itulah sebabnya Tuhan mengijinkan/menghadirkan masalah pada Naaman, supaya dia belajar untuk rendah hati. Nanti kita akan lihat hasilnya apa kalau iman itu didasari dengan kerendahan hati.

Iman itu sebenarnya harusnya memang dasarnya kerendahan hati, kalau orang merasa bisa dia tidak perlu iman, kalau dia merasa dengan kekuatannya sendiri atau dengan kekuatan orang lain gak bisa, baru perlu iman, betul? Jadi sebenarnya iman itu seharusnya rendah hati, kalau iman arogan, itu iman yang keliru.
Dan iman yang benar ada prosesnya saudara, luar biasa . . .

Kita akan lihat yang pertama: dia harus mendengarkan nasehat seorang budaknya, perempuan lg. pada jaman itu budak itu hidupnya sudah dibeli, dan kerjanya budak disuruh apa aja harus mau. Dan budak harus tunduk sama tuannya, bukan sebaliknya. Buat apa Naaman nurut sama Budaknya?? Tapi disinilah awalnya Naaman direndahkan oleh Tuhan sehingga dia tidak bisa berbangga lagi dengan prestasinya dan kalau dia mau sembuh dia tidak ada pilihan selain melepaskan semua atribut kePanglimaannya . Dia orang terpandang, orang hebat, harus nurut perkataan orang yang sudah tidak ada harganya.
Ada banyak orang menggantungkan statusnya tinggi-tinggi sehingga untuk itu dia memaksa diri untuk membeli barang-barang yang sebetulnya dia tidak bisa beli. Kalau gak punya smartphone rasanya kurang PD, kenapa karena gak bisa update status!!.

Ketika dia harus minta ijin kepada rajanya untuk pergi ke bangsa lain untuk minta pertolongan. Dia kehilangan kebanggaan atas bangsanya yang pasti dia banggakan. Bangsa Aram waktu itu sudah menaklukan banyak bangsa-bangsa yang lain, tapi bangsa yang hebat ini tidak bisa menyelesaikan masalahnya, sehingga dia harus pergi ke 1 bangsa yang takut sama dia. Orang Amerika adalah bangsa yang sangat bangga dengan ke Amerikaannya, merasa lebih superior dari bangsa lain, Jerman juga. Orang asia dianggap warga negara kelas 2/3. Raja Israel waktu itu sampe mengoyakkan jubahnya sebagai ekpresi ketakutannya sambil ngomong: wah Raja Aram ini cari gara-gara sama aku, memangnya aku Tuhan?

Dia tidak ditemui oleh si nabi, tp oleh pesuruh nabi disuruh mandi (membenamkan diri) 7x di sungai yang kotor. Coba saudara posisikan diri saudara pada sisi Naaman. Dia sudah ngalah, dengerin nasehat budaknya, dia harus kehilangan kebanggaan atas semua prestasinya, lalu dia harus kehilangan rasa superior atas kebangsaannya. Dan sekarang dia harus kehilangan kebanggaan pribadinya karena seorang nabi tidak menyambut dia, tidak mau menemui dia, cuma nyuruh bujangnya, menyuruh dia melakukan hal yang sangat menjatuhkan martabat karena orang Israel pun tidak mandi di situ.

Mungkin Naaman akan bilang dalam dirinya seberapa rendah lagi aku harus turun? Dulu aku sudah terpaksa dengerin budakku, dan ngomong sama Raja. Waktu raja denger bahwa Naaman mau ke Israel atas nasehat seorang budak, kira-kira apa yang ada di benak raja? Tentu dia akan melihat Naaman dengan wajah: “km gak salah ta dengerin seorang budak? Dia harus merendahkan diri di hadapan raja seperti orang idiot, tapi itu dia lakukan, tapi sekarang ini udah keterlaluan, dia gak tahan, dia meledak amarahnya.

Ayat 9 dikatakan dia datang dengan keretanya. Kalau sekarang dia datang dengan BMW, Mercy dan Alphard tapi si pendeta gak mau keluar tapi nyuruh pembantunya keluar. Naaman rasanya sudah tidak punya harga diri lagi, tapi masih dibegitukan. Rasanya dia mau bilang, memang aku yang butuh kamu, tapi tolong donk give me some respek, beri aku sedikit respek, gini-gini aku kan panglima, datang dari jauh, bawa banyak hadiah, datang dengan resmi lewat rajamu, ayo donk . . . keluaro!!!! Kl dia boleh teriak, dia akan teriak: Elia, keluar !!! Elia juga gila, gak tahu kenapa kok dia gak mau keluar, apa lagi enak2 di WC? Kalau sekarang ada orang naik mercy datang ke rumah saudara, apa saudara keluar dengan singlet atau pakai baju dulu? Tapi Tuhan ijinkan ini supaya Naaman betul-betul merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Iman itu sebenarnya harusnya memang dasarnya kerendahan hati
Iman itu sebenarnya harusnya memang dasarnya kerendahan hati

Saudara tahu dimana Tuhan menyembunyikan mujizatnya? Saudara ingin mengalami mujizat Tuhan? Saya ingin mujizat Tuhan setiap hari. Kalau di sekolah minggu tiap paskah guru-guru menyembunyikan telor paskah di semak-semak, saya mau beritahu saudara, mujizat Tuhan disimpan ditempat-tempat yang rendah, in the low places, artinya apa? Mujizat disimpan Tuhan di tempat-tempat dimana orang yang bisa meraihnya kalau dia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dan yang menghalangi adalah kesombongan kita. Sampai-sampai pegawai-pegawai Naaman bilang, kalau nabi itu nyuruh yang susah kamu nurut, kenapa kok cuma disuruh nyemplung 7x aja kok gak mau? Buat Naaman hal yang mudah jd susah karena apa, karena pride, karena harga diri.. sama juga buat kita, mau mengampuni itu susah karena pride. Waktu saya mau dituntut sama pegawai saya yang korupsi uang saya, rasanya saya mau meledak. . . . diperlukan kekuatan/keberanian untuk merendahkan diri. Apa kita pegawai-pegawai yang lain? Dipikirnya saya cuma mengada-ada pengecut dsb. Ada banyak pengusaha ambil kredit besar saat usahanya menurun untuk menyelamatkan mukanya karena gengsi, Tapi akhirnya dia masuk penjara karena tidak bisa bayar.

Mujizat terjadi

Ketika kita diberi kesempatan untuk mengajukan 3 permintaan tentulah kita akan meminta hal yang positif seperti ingin punya banyak mobil, ingin punya rumah besar, sehat selalu. Intinya tidak ada orang yang mengajukan permintaan ingin sakit kecuali orang itu bermasalah.
Dalam Matius 8:1-4 ini kita akan mempelajari kesedihan yang dialami oleh penderita kusta dan teladan hidup dari orang yang berpenyakit kusta.

I. Penderitaan fisik dan mental orang yang berpenyakit kusta.

Penyakit kusta adalah penyakit yang mengerikan dan bisa berlangsung bertahun-tahun lamanya, gejalanya :
*) muncul bintil kecil, bernanah, bulu mata rontok, mata membelalak, pita suara bengkak sehingga suara parau dan nafas terengah-engah. Lama kelamaan bintil itu akan tumbuh semakin besar dan tak bisa kering (bisa berlangsung 9 tahun)
**) hilang daya rasa pada bagian tubuh; otot melemah, muncul bisul pada tangan dan kaki, jari tangan dan kaki lepas dan tingkat yang parah adalah tangan dan kaki bisa lepas sendiri.
Orang yang berpenyakit kusta secara fisik sangat menyakitkan dan bahkan secara mental mereka menderita yaitu orang sakit kusta dianggap sudah mati oleh keluarga,diasingkan di luar perkemahan, memakai pakaian khusus, rambut kusut, memakai penutup mulut, kalau berjalan harus mengatakan ” najis, najis, najis” dan yang lebih parahnya mereka dibawa ke gereja dan dibuatkan upacara penguburan seolah-olah sudah mati.
Orang yang terkena kusta , tidak boleh ada yang menyentuhnya/ memberi salam, dan bahkan kalau orang bertemu penderita kusta harus melihat dengan jarak jauh dan orang menyingkir jauh-jauh melihat orang kusta dan dilempari batu.

II. Iman dan tindakan orang kusta

a. Orang kusta harus berdiri jauh-jauh dan mengatakan najis jika ia bertemu orang dan tidak boleh bersentuhan dengan orang lain, namun ketika Ia melihat Yesus, orang kusta ini datang dengan iman penuh bahwa kalau Yesus mau,Yesus bisa menyembuhkannya. Ini berarti orang kusta ini siap menanggung resiko akan dilempari batu karena ia mendekati Yesus. Ketika kita mempunyai masalah yang berat apapun, yakinilah dan percayalah bahwa Yesus sanggup buka jalan. Datanglah pada Yesus, jangan ragu dan jangan bimbang Yesus dapat melakukan perkara besar yang melebihi pemikiran kita. Jangan kita malu datang kepada Yesus, kita memang orang berdosa, tetapi jangan malu untuk datang pada Yesus, karena Yesus tidak memandang rendah orang yang mau datang padaNya.
b. Sujud menyembah Dia dan berkata ” Tuan, jika tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku…” Orang kusta ini datang menghampiri hadirat Tuhan dengan rendah diri, dia merasa tidak layak tapi dia percaya jika Tuhan Yesus mau, Yesus dapat menyembuhkannya. Datanglah dengan kerendahan hati, menghormati Tuhan dan jika tuan mau … ini berarti jangan memaksa Tuhan untuk membuat mujizat tapi percaya jika ada kemurahan Tuhan, dia akan disembuhkan.Saat ini, ketika kita dalam pergumulan, rendahkanlah diri dan berkata” tuhan jika tuhan mau….jangan memaksa Tuhan untuk menyelesaikan masalah kita, merendahkan hati untuk bersandar pada Tuhan, terserah pada Tuhan apa maunya Tuhan,,, bukan pasrah dan tidak berjuang apa-apa.

III. Tindakan Yesus yang aktif dan penuh belas kasihan

Yesus mengulurkan tanganNya, menjamah orang kusta itu. Secara hukum, Yesus dianggap ternajiskan karena menyentuh orang kusta tapi Yesus tidak peduli karena ia punya belas kasihan. Mungkin saat ini, pergumulan kita begitu berat dan orang lain tidak mengerti kita tapi tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita dan Tuhan akan menolong kita sesuai waktu dan kehendak Tuhan, Tuhan hanya ingin kita percaya dan menanti pertolongan Tuhan bekerja.

c. Setelah sembuh,Yesus memberi perintah kepada orang kusta untuk diam,dan menyuruh pergi kepada imam untuk mempersembahkan persembahan dan menyaksikan bahwa ia tahir dan sembuh.
Orang kusta itu taat mengikuti kehendak Tuhan. Mujizat tidak datang begitu saja tapi mujizat juga perlu pembuktian. jika kita mendapat mujizat dari Tuhan, taatlah pada perintahNya, jalankan apa yang menjadi kemauannya dan mujizat akan datang jika kita berusaha. Mujizat tidak akan datang kalau kita tidak berusaha dan pasrah.

Dari kisah orang kusta yang meminta kesembuhan kita belajar :

  1. Milikilah iman dan keyakinan bahwa Tuhan dapat menyelesaikan masalah kita, datang padaNya, jangan ragu dan bimbang percayalah Tuhan akan buka jalan untuk masalah yang kita hadapi.
  2. Datang ke hadapanNya dengan hati yang rendah dan membiarkan Tuhan yang berkarya dan membuka jalan untuk masalah kita, bukan sebaliknya kita memaksa Tuhan untuk menyelesaikan masalah kita saat ini juga.
  3. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Nantikanlah waktu Tuhan yang terbaik bukan waktu kita.
  4. Ikutilah yang menjadi kemauan/ kehendak Tuhan yang harus kita lakukan, taat maka mujizat akan terjadi bila kita percaya dan berusaha….

Semoga bacaan khotbah dan renungan ini jadi berkat dan memuliakan Tuhan amin.