Saat Teduh Kristen hari ini: April 2020
Bacaan Alkitab
“Ia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?’ Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.”
Matius 8:26
Renungan
Biasanya ketika kita bermasalah dan bergumul, tentu kita mohon pada Tuhan agar Ia bersedia mengatasi persoalan kita, bukankah demikian? Demikian pun para murid dalam kisah ini. Mereka berada dalam krisis yang hebat. Bahkan sebagai nelayan yang berpengalaman mereka sendiri tidak mampu mengatasi badai yang melanda perahu mereka. Tapi, coba lihat, bagaimana Yesus mengatasi persoalan mereka. Yesus tidak segera menghentikan badai itu. Tapi Ia terlebih dahulu menghardik iman murid-murid-Nya, “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Baru setelah itu Ia mengatasi persoalan dan krisis.
Apakah urutan tindakan Yesus ini bermakna? Saya pikir, ya! Bagi Yesus masalah sesungguhnya bukan pada angin ribut yang mengancam para murid. Persoalan sesungguhnya justru ada pada ketidakpercayaan para murid itu sendiri. Masalahnya bukan seberapa kritis persoalan kita, namun seberapa mampu kita tetap percaya. Itu sebabnya Yesus menegur terlebih dahulu iman dan hati para murid dan baru setelah itu mengatasi masalah mereka.
Seekor tikus suatu kali mengeluh pada Tuhan karena ia selalu dikejar-kejar oleh seekor kucing. Lalu Tuhan pun iba dan mengubahnya menjadi seekor kucing. Namun kemudian ia tetap mengeluh karena ia takut pada pengejaran anjing-anjing yang besar. Tuhan pun iba dan mengubahnya menjadi anjing. Namun, tetap saja ia takut pada kejaran harimau. Sekali lagi Tuhan iba dan mengubahnya menjadi harimau. Sekalipun ia sudah kuat, namun tetap saja ia takut terhadap manusia pemburu. Maka Tuhan pun berkata, “Aku bisa saja mengubahmu menjadi manusia. Namun masalahnya, hatimu tetap hati seekor tikus!”
Seringan apa pun masalah kita, jika iman kita kecil, masalah itu tetap tidak mampu kita atasi. Sebaliknya, seberat apa pun masalah hidup kita, jika kita percaya dan berserah, masalah itu pasti mampu kita atasi bersama Tuhan. |
Tambahkan komentar