Tidak gampang untuk berjuang, berusaha lebih baik lagi dalam segala hal dari hari ke hari. Ada banyak orang yang memotivasi dirinya dengan mengingat orang-orang yang mereka kasihi, atau yang sudah berjasa dan berkorban bagi mereka. Tidak jarang teman-teman saya yang berasal dari perantauan membawa foto orang tuanya kemanapun mereka pergi agar mereka tetap memiliki fokus dan tujuan. Ada kalanya keletihan akibat beratnya beban kerja atau beban hidup membuat semangat kita lemah bahkan akhirnya menyerah dalam keputus-asaan.
Ada saat-saat tertentu dimana saya merasa sangat lelah dan jenuh, tetapi membayangkan senyum istri saya akan membuat saya kembali bergairah untuk mengerjakan yang terbaik dalam apapun yang sedang saya lakukan. Mengingat orang-orang yang kita kasihi atau mereka yang telah berjasa dalam hidup kita biasanya mampu membuat kita kembali bersemangat. Jika mereka ini saja sudah mampu mengembalikan semangat kita, apalagi Tuhan. Itulah sebabnya kita diajak untuk selalu mengingat Tuhan dalam tiap langkah, terutama ketika kita sedang didera keletihan akibat beban berat yang bisa melemahkan dan membuat kita putus asa.
Setelah dalam beberapa hari terakhir kita melihat hal-hal penting yang patut diingat dalam menjalani perlombaan iman, hari ini kita melihat sebuah lagi pesan penting yang tertulis dalam kitab Ibrani. Melepaskan beban dan dosa yang memberatkan kita, ketekunan, dan fokus kepada Kristus seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:1-2, hari ini kita melihat ayat selanjutnya.
“Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.”
Ibrani 12:3
Ini merupakan tips berikutnya yang perlu kita ingat agar kita mampu keluar sebagai pemenang dalam perlombaan yang sudah diwajibkan bagi kita semua selama hidup masih berlangsung.
Jika kita membaca di Alkitab, ada begitu banyak tokoh yang pengalaman hidupnya begitu mencengangkan, bukan karena kehebatan mereka tetapi karena pertolongan Tuhan. Lihatlah sebuah contoh, misalnya Daud. Ketika Goliat mencemooh barisan tentara Israel dan membuat mereka dicekam ketakutan dan kebimbangan, Daud yang masih sangat muda tampil dengan penuh keyakinan di medan pertempuran. Apa yang membuat Daud berani dan yakin menang dalam menghadapi musuh yang jauh lebih besar dengan atribut perang lengkap? Kita bisa membaca dengan jelas tentang apa yang ada di benak Daud saat itu.
“Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.”
1 Samuel 17:34-35
Pengalaman pribadi Daud bersama penyertaan Tuhan setiap kali ia menggembalakan domba telah membuat imannya terus bertumbuh. Ia terbentuk menjadi seseorang yang tahu betul bagaimana luar biasanya jika Tuhan ada bersamanya. Daud melanjutkan: “Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” (ay 36). Bagi Daud, Goliat si raksasa tidaklah lebih dari hewan buas yang setiap hari ia hadapi. Dan dari pengalamannya, Daud mampu mengambil sebuah kesimpulan: “
TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.”
1 Samuel 17:37
Perhatikan, Daud tidak takut dan tidak ragu menghadapi Goliat bukan karena ia ahli perang, bukan karena ia memiliki senjata rahasia mematikan, namun ia bisa demikian karena ia mengingat bagaimana luar biasanya penyertaan Tuhan sepanjang hidupnya. That’s the faith, dan kita tahu apa yang terjadi selanjutnya. Ketika Daud mengingat Tuhan dan penyertaanNya, ia pun menjadi tidak takut dan kemudian berani menghadapi tantangan yang begitu besar. Keyakinan Daud yang didasarkan kepada pengalamanNya bersama Tuhan membuatnya berhasil mengalahkan Goliat hanya dengan bersenjatakan umban dan batu.
Masalah boleh saja datang. Besar atau kecil, itu bukan soal. Apa yang menjadi soal adalah apakah kita mau terus mengingat Tuhan atau kita malah melupakanNya dan memilih untuk fokus terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Demikian pula dalam perjalanan hidup kita, yang bagaikan mengikuti perlombaan, akan selalu ada banyak masalah, beban, tekanan dan kesulitan hidup yang terus datang silih berganti. Semua itu tidak bisa kita hindari. Tapi kita tidak perlu takut jika kita selalu ingat akan Tuhan. Jika Tuhan pernah melepaskan kita dari masalah di masa lalu, kenapa kali ini Dia tidak sanggup? Kalaupun anda belum pernah mengalami mukjizat Tuhan turun secara luar biasa, di sepanjang Alkitab kita bisa menemukan begitu banyak contoh mengenai keajaiban melawan logika manusia yang terjadi pada para tokoh. Tadi kita sudah menyinggung pengalaman Daud. Ingatkah anda bagaimana Sadrakh, Mesakh dan Abednego selamat dari perapian menyala-nyala, dan Daniel selamat dalam gua singa? Atau ingatkah anda bagaimana Tuhan menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun dan pasukannya dengan membelah Laut Teberau dalam Keluaran 14:15-31? Ada begitu banyak lagi contoh-contoh lainnya mengenai bagaimana penyertaan Tuhan mampu membuat perbedaan, bahkan yang tidak terpikirkan sekalipun sanggup Dia lakukan dan itu sudah terbukti berkali-kali. Jika dahulu Dia sanggup melakukan itu, mengapa sekarang tidak? Jika bagi mereka itu terbukti, mengapa tidak bagi anda dan saya?
Beban dan masalah akan selalu hadir sepanjang hidup kita. Tapi dengan mengingat Tuhan senantiasa kita pun akan mampu terhindar dari kelemahan dan keputus-asaan. Kepada bangsa Israel, Musa pun mengingatkan hal yang sama.
Jika sekiranya engkau berkata dalam hatimu: Bangsa-bangsa ini lebih banyak dari padaku, bagaimanakah aku dapat menghalaukan mereka? maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,yakni cobaan-cobaan besar, yang kaulihat dengan matamu sendiri, tanda-tanda dan mujizat-mujizat, tangan yang kuat dan lengan yang teracung, yang dipakai TUHAN, Allahmu, untuk membawa engkau keluar. Demikianlah juga akan dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap segala bangsa yang engkau takuti.
Ulangan 7:17-19)
Jangan fokus kepada masalah dan kemudian melupakan Tuhan, tetapi sebaliknya ingatlah selalu akan Dia, yang sudah berjanji akan selalu menyertai kita. Bukan hanya untuk saat ini saja, tetapi dikatakan sampai akhir zaman. Artinya Tuhan menyatakan bahwa kita tidak akan pernah dibiarkan sendirian, dan penyertaanNya akan selalu mampu membuat perbedaan. Jika demikian, mengapa kita harus takut? Dan itu akan membuat kita mampu menyelesaikan perlombaan hingga keluar menjadi pemenang.
Berbagai langkah telah jelas dinyatakan lewat Firman Tuhan. Tuhan tidak sekedar menyuruh kita berlomba dan membiarkan kita, tetapi Dia telah menyediakan langkah-langkah yang jika kita lakukan akan mampu membawa kita berhasil dalam menyelesaikan perlombaan. Siapkah anda memenangkan perlombaan? Sekali lagi, untuk menang kita harus membuang beban dan dosa yang merintangi kita, senantiasa bertekun, fokus dengan mata yang tertuju pada Kristus dan jangan pernah melupakanNya. Semua ini akan mampu membawa kita meraih mahkota kehidupan seperti yang telah dijanjikan Tuhan di depan sana. Mari kita selesaikan sisa perlombaan ini dan keluar sebagai pemenang.
Ingatlah selalu akan Tuhan agar kita tidak menjadi lemah dan menyerah putus asa
Tambahkan komentar