Berjalan Bersama Tuhan

Renungan Berjalan bersama Tuhan
Renungan Berjalan bersama Tuhan

Renungan

Mudah sekali bagi setiap orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dalam keadaan terjepit apalagi dalam keadaan tidak berdaya mempertanyakan kasih Tuhan dan mempertanyakan perlindungan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu memang tampaknya Tuhan jauh, tidak terlihat secara kasat mata, sehingga kita pikir bahwa Ia tidak hadir dan kita merasa berjalan sendiri. Kita meragukan janji penyertaan Tuhan. Namun ketika semua peristiwa sulit berlalu dan Tuhan menyingkapkan kehadiran-Nya barulah kita sadar bahwa sesungguhnya karena Tuhan jugalah kita sanggup melewati badai kehidupan kita. Mari kita berjalan dalam kepastian iman menghadapi Tahun yang Baru, dengan terus berharap dan bergantung pada pertolongan dan kasih Tuhan.

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” .

(Yesaya 46:4)

A. HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN

Setelah Musa meninggal, Tuhan memerintahkan Yosua memimpin umat Israel untuk memasuki dan merebut tanah Kanaan. Tentu saja bagi Yosua, menggantikan seorang yang pemimpin besar dan sangat berpengaruh menjadi sangat tidak mudah. Selain itu umat Israel juga bukanlah komunitas yang mudah untuk dipimpin. Musa sendiri tidak sanggup secara sepenuhnya memimpin dan mengarahkan perjalanan menuju Kanaan dengan lancar. Musa sendiri pada akhirnya tidak diijinkan Tuhan memasuki tanah Kanaan (Ulangan 34:4) karena ketidak taaatan orang Israel kepada Allah. Padahal setiap hari dalam perjalanan menuju kanaan, di tengah gurun Tuhan selalu memberikan makanan dan minuman melalui keajaiban.

Selain itu Tuhan juga memberikan tiang awan di siang hari untuk menuntun perjalanan mereka dan memberikan tiang api pada malam hari:“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam“Keluaran  13:21).  Dengan demikian perjalanan orang Israrel menuju tanah perjanjian sebetulnya tidak akan tersesat, walau pun akhirnya mereka dalam ketidak taatannya harus menempuh padang gurun selama 40 tahun,padahal mereka dapat menempuhnya dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ketidaktaatan dapat berdampak pada penundaan atau bahkan pembatalan berkat yang sudah Tuhan sediakan.

Jika hidup adalah sebuah perjalanan sangat memerlukan persiapan-persiapan, kalimat Tuhan kepada Yosua adalah “bersiaplah sekarang” berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan.

  • Ketahui terlebih dahulu kemana tujuannya? Brian Tracy menuliskan: “Tidak penting Anda datang darimana, yang penting Anda mau pergi kemana?”
  • Tujuan hidup kita secara umum adalah untuk memuliakan Allah melalui dan di dalam segala detail aspek hidup kita: melalui perkataan, perbuatan, ide-ide dan buah pikiran kita. (1 kor 10:31; Kol 3:23).
  • Namun Tuhan sebetulnya menjanjikan Kanaan 2011 kepada setiap orang Kristen, tidak pernah Allah menjanjikan sesuatu yang buruk bagi siapa pun dan kapan pun.

Bacaan Alkitab: Yosua 1:1-9

B. JANJI PERLINDUNGAN TUHAN (BERJALAN BERSAMA SIAPA?)

Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Yosua 1:5

Kalimat dalam ayat di atas mirip dengan Ibrani 13:5: “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Penekanan awal berbicara mengenai mencukupkan diri dalam hal uang, memberikan batasan yang jelas pada diri sendiri mengenai rasa cukup, tidak membiarkan hati menjelajah pada keinginan-keinginan yang berlebihan.

1 Timotius 6:9-10 memberi peringatan kepada semua orang Kristen: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Bukan berarti orang Kristen tidak memerlukan uang yang banyak atau tidak boleh kaya, setiap orang harus berusaha semaksimal mungkin dalam dalam mengerjakan tugas dan tanggug jawabnya, dan setiap orang menerima setimpal dengan segala usahanya. Asal saja jangan sampai orang Kristen membuat uang menjadi segala-galanya sehingga menjadi berhala yang menjauhkan dirinya dari Tuhan.

Janji Tuhan jelas, setiap langkah dan setiap tempat yang akan dijalani akan selalu dalam   penyertaan Tuhan dan akan selalu member hasil yang terbaik. Dalam segala keadaan Allah berjanji melindungi dan memelihara hidup orang Kristen, karena Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah membiarkan kita.

C. JANJI PENEGUHAN TUHAN

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Kalimat ini diulang tiga kali secara progresif mulai dari ayat 6 kemudian  pada ayat 7: “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,” lalu padaayat 9 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamukuatkan dan teguhkanlah hatimu?.”

Bagi Yosua memang sangat tidak mudah untuk memimpin umat Israel yang telah dikenalnya dengan baik selama ia menjadi asisten Musa, jadi dia tahu betul tantangan dan kesulitannya. Sehingga faktor keteguhan hati menjadi sangat penting dalam mengahadapi tantangan dan kesulitan yang besar itu. Tidak seorang pun akan berhasil mencapai tujuan hidupnya dengan berhasil jika dengan keragu-raguan. Allah sediri tidak senang terhadap orang yang ragu-ragu dan Allah menghendaki, bahkan Allah menegaskannya sebagai sebuah perintah agar kita meneguhkan hati menjalani hidup ini. Hati yan tidak teguh, hati yang tawar, hati yang kecut adalah tanda tidak beriman kepada Allah, tanda tidak percaya pada Allah.

Menguatkan hati tidak didasari oleh sekedar penguatan pada pikiran dan perasaan kita semata, Allah juga menegaskan bahwa perjalanan hidup orang Kristen harus berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah dalam Firman-Nya: “Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya engkau beruntung kemana pun engkau pergi. Bekal Perjalanan Hidup adalah Firman Tuhan à makanan utama setiap hari sehingga jangan sampai lupa merenungkan Firman Tuhan setiap hari dan harus merenungkannya siang dan malam.

Jadi jelas sekali janji keberhasilan hidup bagi semua orang Kristen adalah janji Allah sendiri dengan janji perlindungan dan janji peneguhan dari Allah.

Illustrasi - Berjalan Bersama Tuhan (Footprints)
Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan (Footprints)

Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan (Footprints)

Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan, Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku,
Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki dipasir.

Sepasang jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki Tuhan.
Bagian terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapanku

Aku menoleh kebelakang melihat jejak kaki dipasir.
Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku ,
Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja.

Hal ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau ?
Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau,
Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku.
Namun aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki saja.

Dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.”

Tuhan menjawab, Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan engkau.Pada waktu engkau dalam bahaya, dan dalam penderitaan, engkau tentu hanya melihat sepasang jejak kaki.  Karena pada saat itu Aku sedang menggendong engkau.”

Margaret Fishback Powers