Renungan harian: KETAATAN MEMBAWA SUKACITA

Renungan harian Januari 2020
Renungan harian Januari 2020

Renungan Harian Kristen hari ini: 26 Januari 2020.

Bacaan Alkitab

“…tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia.”

Ibrani 12:2

Renungan

Firman Allah menyatakan bahwa Bapa mengasihi Anak (Yoh. 15:9b, 10b), bahwa Anak mengasihi umat percaya (Yoh. 15:9a, 10a, 11), dan konsekuensinya umat percaya harus mengasihi sesama umat percaya (Yoh. 15:12). Orang percaya dimotivasi oleh kasih Tuhan Yesus Kristus, yang merupakan pola kasih Bapa. Ketaatan pada perintah-perintah Bapa (baik mendengar dan melakukan) adalah sama bagi seorang disiplin sama seperti bagi Anak (Yoh. 14:15, 21, 23; 1Yoh. 2:3; 3:22, 24; 5:3). Langkah yang patut bagi semua anak-anak Allah adalah bergantung secara aktif pada-Nya dan mencintai ketaatan pada perintah-perintah-Nya.

Tujuan pengajaran Yesus Kristus adalah memberi kelimpahan pada manusia, bukan sebuah keadaan yang kurang bahagia (Yoh. 10:10). Perintah-perintah-Nya pada murid-murid-Nya untuk taat adalah demi sukacita mereka (Yoh. 17:13). Meskipun seorang Kristen harus memiliki sikap yang penuh sukacita, sukacita bukanlah sesuatu ekspresi dari luar saja. Rasul Paulus berkata, “sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita” (2Kor. 6:10a), dan Rasul Petrus berkata, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” (1Ptr. 1:6).

Yesus Kristus memiliki sukacita yang besar dalam menyenangkan Bapa-Nya dengan hidup yang penuh buah dan menjalankan baik taat secara aktif dalam menggenapkan Hukum dan taat secara pasif dalam menjalankan “Salib Kejam” yang memalukan. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibr. 12:2).

RENUNGAN: Yesus Kristus diurapi dengan minyak sukacita (Ibr. 1:9) dan adalah  “seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (Yes. 53:3).

DOA: Tuhan, sebagaimana Engkau mengasihi saya terlebih dahulu (1Yoh. 4:9, 19), biarlah kasih saya untuk-Mu diekspresikan dengan mentaati perintah-perintah-Mu, sehingga saya mendapatkan sukacita.