Saat Teduh Kristen hari ini: Mei 2020
Renungan
Kita tidak bersahabat akrab dengan banyak orang. Persahabatan umumnya berkembang antara dua insan yang memiliki kecocokan. Tetapi, bagi orang Kristen, ada suatu cara baru untuk memahami persahabatan.
Umat Kristen adalah insan baru di dalam Kristus dan mereka dipersatukan di dalam suatu hubungan baru. Itulah sebabnya mengapa orang-orang Kristen saling menyebut saudara karena dalam Kristus mereka merupakan suatu keluarga baru. Rasul Yohanes memang benar ketika ia menyebut para pembaca suratnya sebagai “sahabat-sahabat yang kekasih”.
Pengertian mengenai persahabatan antara umat Tuhan telah ada sejak dahulu. Pemazmur berkata: “Aku bersekutu (bersahabat) dengan semua orang yang takut kepadaMu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titahMu” (Mazmur 119:63)
Kalimat ini bergema sesuai kebenaran pokok yang ditetapkan oleh Yesus untuk murid-muridNya. “Semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”. Jelaslah bahwa Yesus mengharapkan, agar semua pengikutNya saling mengasihi.
Apakah Anda mempunyai seorang sahabat? Seorang sahabat karib? Seorang sahabat intim? Bagaimanakah sikap Anda terhadapnya? Dan bagaimanakah sikapnya terhadap Anda? Para sahabat bersukacita dalam persahabatan. Mereka menikmati kebersamaan mereka.
Demikianlah hendaknya bagi umat Kristen. Kita adalah sahabat-sahabat untuk sesama kita, yang mencakup semua golongan, tanpa membeda-bedakan.
Kasih Yesus dalam kita merobohkan seluruh tembok prasangka kita.
Bacaan Alkitab
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi”
Yohanes 13:34
Tambahkan komentar