Saat Teduh Kristen hari ini: 24 Juni 2020
Renungan
Mencari keuntungan dalam berbisnis bisa membahayakan. Memburu peluang dan mencaplok apa saja bisa berakibat lupa diri dan lupa Tuhan. Lalu kita akan mendengar bualan orang, “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”. Ia hanya memikirkan keuntungan saja. Ia berpikir bahwa ia masih bisa hidup pada tahun berikutnya dan masih bisa melaksanakan banyak rencananya memupuk keuntungan sebesar-besarnya.
Kepada orang tersebut Yakobus berkata: “Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok”. Mengapa? Karena “hidup itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap”. Hidup itu sangat rapuh. Dan hidup itu ada dalam tangan Tuhan. Mungkin kita menemui ajal kita.
Daripada berbual, kita seharusnya berkata, “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu”. Allahlah yang menetapkan awal dan akhir hidup kita. Kita boleh saja membuat rencana, tetapi kita harus selalu melibatkan Allah dalam rencana kita.
Lagi-lagi Yakobus mengungkapkan dosa dari lidah. Membual dalam kecongkakan adalah dosa. Berbicara seperti itu menunjukkan seolah-olah hari depan itu ada di tangan kita dan itu sangat bodoh. Allahlah yang menentukan panjang pendeknya hidup kita. Kita harus senantiasa mengakui Allah dalam perencanaan kita.
Allah, kepadaMu kami serahkan hidup kami, termasuk kesempatan untuk berbuat baik. Hancurkanlah segala kecongkakan kami, ya Tuhan. Dalam nama Yesus. Amin.
Bacaan Alkitab
“Sebenarnya kamu harus berkata: ‘jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu'”
Yakobus 4:15