Saat Teduh Kristen hari ini: 12 Juni 2020
Renungan
Yakobus sangat memahami hukum Allah itu. Sebelumnya ia menjelaskan “hukum yang sempurna” (1:25); sekarang ia menyebutnya sebagai “hukum yang utama”, hukum rajawi.
Yakobus berkata bahwa apabila kita menaati hukum utama, “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, maka sikap pilih kasih lenyap. Di kitab Imamat hukum yang diberikan melalui Musa bertujuan untuk menghancurkan segala pembedaan: “janganlah engkau memperlakukan orang kecil dengan tidak wajar dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran” (Imamat 19:15).
Kita biasanya tidak memilih tetangga kita; itu bisa terjadi karena kita tinggal berdekatan, atau karena bersama-sama bersekutu, bekerja, jalan-jalan, belanja atau bertemu dengan mereka dalam acara-acara sosial. Allah ingin agar kita mengasihi tetangga-tetangga kita, siapapun mereka.
Yesus berceritera tentang seorang kaya dan seorang miskin yang hidup bertetangga tetapi si kaya tidak berbuat apapun untuk si miskin. Akhirnya, si kaya pergi ke neraka, dan menjalani siksaan (Lukas 16:19-31). Yesus juga memberikan perumpamaan tentang seorang yang dirampok di tengah jalan dan ia ditolong bukan oleh sesama orang Yahudi, tetapi oleh seorang Samaria (Lukas 10:25-37).
Tetangga kita bukanlah mereka yang tinggal di sebelah kita tetapi juga orang-orang yang terikat dengan obat terlarang, atau mereka yang cacat, yang duduk di sebelah kita dalam bis kota, orang yang terkena AIDS, atau siapapun yang hadir dalam hidup kita. Pertanyaan penting ialah: “Apakah saya adalah tetangga mereka atau seorang asing belaka?”
Tuhan mahakuasa, tolong agar kami menerima dan mengasihi tetangga kami, siapapun mereka. Kami rindu memenuhi hukum Kristus. Ampuni kami apabila kami hanya memperhatikan orang-orang yang kami suka. Amin.
Bacaan Alkitab
“Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’, kamu berbuat baik”
Yakobus 2:8