Saat Teduh Kristen hari ini: Mei 2020
Renungan
Henri Nouwen, seorang pendeta, penulis dan pendidik, meninggalkan kedudukannya yang tinggi di sebuah universitas, untuk kemudian tinggal bersama enam penderita cacat dan empat pembantu mereka. Tugasnya ialah merawat dan menjaga Adam yang berusia 25 tahun. Dia bisu, tidak bisa berpakaian sendiri, tidak bisa berjalan sendiri, tidak bisa makan sendiri tanpa bantuan, dan jarang sekali ia tertawa atau menangis. Sementara Nouwen mulai merawat Adam, terjalinlah suatu ikatan kasih.
Nouwen menyadari bahwa Adam telah menjadi suatu hadiah istimewa untuk para penghuni lainnya. Adam tidak dapat berbuat apa-apa. Ia tergantung pada orang lain sepenuhnya. Ia hanya menjadi Adam saja . Namun kehadiran Adam itu benar-benar merupakan suatu sumber kedamaian. Oleh karena Adam, seseorang harus selalu ada untuk menjaga dan mengurusnya. Bila Adam hadir, selalu terdengar kata-kata yang menunjukkan kasih sayang, kelemahlembutan dan kehalusan. Bila Adam hadir, penghuni-penghuni lain mendapatkan kesempatan untuk saling memaafkan dan terjadilah pemulihan hubungan antara mereka. Henri Nouwen mendapatkan kasih serta damai sejahtera Allah melalui hubungannya dengan Adam yang bagi orang lain barangkali tidak berguna sama sekali.
Kita sering memperkirakan bahwa para sahabat dapat menjadi tempat bersandar kita. Tetapi mereka sebaliknya justru bergantung pada kita tanpa mampu membalas kebaikan kita. Namun, melalui keberadaan mereka, Tuhan memunculkan kasih yang murni dan penuh kedamaian di luar dugaan kita.
Dosa sering membuat kita seakan-akan tidak membutuhkan orang lain, tetapi tiada orang yang dapat hidup sendiri. Justru dalam kelemahan kita memperoleh kekuatan sejati.
Bacaan Alkitab
“Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?”
I Korintus 1:20
Tambahkan komentar