Renungan harian: SEBUAH PENYATAAN KASIH KARUNIA ALLAH (I)

Renungan harian Januari 2020
Renungan harian Januari 2020

Renungan Harian Kristen hari ini: 04 Januari 2020.

Bacaan Alkitab

2:1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:

2:3 “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!”

2:4 Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.

2:5 Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya:

2:6 “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”

2:7. Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

2:8 Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.

2:9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

2:10. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!

2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,

2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Mazmur 2 : 1-12

Renungan

Pernyataan Paulus di sini bahwa Tuhan kita yang memampukan dia dan menganggapnya setia, serta memakainya dalam pelayanan, merupakan sebuah penyataan kekuasaan tertinggi Allah yang mengatur segala aktivitas manusia. Kasih karunia-Nya diberikan kepada semua orang dari berbagai latar belakang. Seorang penganiaya terkemuka dan kemudian berubah menjadi seorang pemberita Injil terkemuka. Ini sungguh merupakan penyataan kasih karunia Allah.

Ini adalah sebuah cerita tentang seorang yang berdosa yang dipanggil untuk menjadi seorang pemberita Injil. Paulus yang sebelumnya keras kepala menerima dua panggilan: pertama, panggilan keselamatan dan pengampunan atas dosa-dosanya, dan kedua, panggilan untuk menjadi seorang pemberita Injil. Dia merasa bahwa Tuhan menganggap dia layak dan menempatkannya dalam pelayanan-Nya. Ungkapan yang digunakan Paulus menunjukkan bahwa dia menganggap panggilannya sebagai sebuah tugas yang mulia, dan memberi dirinya untuk memenuhi apa yang dituntut darinya.

Meskipun panggilan keselamatan datang pertama-tama, tetapi panggilan  pelayanan adalah bagian yang ditonjolkan di sini, karena ini adalah maksud utama pertobatannya. Pada saat yang sama, syarat dasar kelahiran barunya menempati seluruh bagian cerita. Dalam ayat 13, Paulus menggambarkan dosa masa lalunya dalam istilah yang paling buruk: dia adalah seorang penghujat, penganiaya, dan seorang yang ganas. Terlepas dari apakah kita memiliki masa lalu yang gelap atau tidak, setiap orang adalah sama berdosanya di hadapan Allah. Pengakuan dan pertobatan membawa kepada keselamatan.

Keselamatan mutlak hanya melalui kasih karunia saja. Dalam kesaksian Paulus kasih karunia Allah berperan dalam keselamatannya. Ini adalah penjelasan bagaimana seseorang yang berhati keras dapat mengakui Kristus secara terbuka dan memberitakan iman di dalam Dia. Meskipun pertobatan dan panggilannya adalah ajaib dan berbeda dengan cara Tuhan memanggil orang lain, ini tetaplah pekerjaan Allah yang menyelamatkan orang berdosa (ayat 14). Dan semuanya terjadi sesuai dengan kehendak-Nya yang mulia.

RENUNGKAN: Tuhan Allahku adalah Allah yang Mahakuasa.

DOAKAN: Meskipun saya tidak layak, Engkau tetap memanggil saya untuk melayani-Mu, Tuan di atas tuan dan Raja di atas raja. Terima kasih, Tuhan Yesus.