Dalam perjalanan hidup kita, kita dihadapkan kepada aliran-aliran atau roh-roh yang menyesatkan. Mereka semua berasal dari satu sumber, yaitu iblis, dan mempunyai satu tujuan saja; menjatuhkan orang percaya. Mereka coba menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan kita dan yang paling utama menghancurkan iman kita kepada Yesus. Bila kita tidak lagi percaya kepada Yesus, apakah kita bisa menyebut diri Kristen dan anak Allah? Pasti tidak!
Pada zaman rasul Yohanes nabi-nabi palsu menyebarkan pengajaran yang menyangkal bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Pada zaman kita pengajaran itu diperluas dengan mengatakan bahwa: (1) Yesus hanya seorang guru dan teladan yang baik; (2) Yesus hanya seorang allah di antara allah-allah lain; (3) Yesus berpihak kepada orang yang tertindas dan akan membebaskan mereka dengan cara apapun; (4) Yesus tidak pernah ada karena Ia hanya sebuah rekayasa para muridNya (mungkinkah ada murid tanpa guru?); (5) Maria Magdalena adalah pacar Yesus Kristus.
Pengajaran sesat sering merasuk dan membingungkan, bagaimana kita dapat menempuh jalan yang benar? Satu-satunya jalan ialah bertekun mendengarkan apa yang disaksikan firman Allah tentang Yesus, karena “segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (II Timotius 3:16). Tanpa firman Allah mustahil kita dapat menguji pengajaran yang menyesatkan. Marilah kita menekuni firman Allah.
BAHAN RENUNGAN
Setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah . . .
I Yohanes 4:2
Apa yang masuk akal tidak selalu benar, namun apa yang benar masuk akal.
KUDUSKAN TUHAN
Paulus berkata bahwa kita diciptakan untuk melakukan perbuatan baik (Efesus 2:10). Ketika kita dilahirkan kembali dalam Yesus Kristus, kita telah diprogramkan untuk berbuat baik. Namun program ini tidak berjalan mulus, sering “error”, karena program lama (manusia lama) tidak terhapus seluruhnya. Karena itu kadang-kadang, meski kita sudah menerima kasih karunia Tuhan, kita masih berbuat yang tidak benar didorong oleh sifat-sifat manusia lama.
Petrus dengan tegas berkata: “Kuduskan Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!” Artinya, kita harus menyerahkan hati kita kepadaNya karena Dialah yang dapat memberikan kekuatan ekstra agar kita dapat menguasai program manusia baru. Namun inilah suatu proses yang berjalan seluruh hidup kita, karena kita belum menanggalkan tubuh kita yang membawa bibit (virus?) kejahatan itu.
Oleh karena itu, kita harus rajin berbuat baik agar program manusia lama tidak sempat muncul. Kita memusatkan diri pada Yesus Kristus sehingga Roh Kudus dapat membantu kita setiap saat. Tanpa Roh Kudus, bibit manusia baru tidak dapat tumbuh subur, berkembang dan berbuah. Dengan kuasa Roh Kudus kita siap sedia pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab tentang pengharapan kita di dalam Yesus dengan lemah lembut dan hormat. Kasih karunia Allah akan makin nyata dalam hidup kita dan kita akan takut dan gentar meski harus menderita demi kebenaran Tuhan Allah.
BAHAN RENUNGAN
Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik?
I Petrus 3:13
Manusia bukan robot, tapi berkehendak, sehingga mau tidaknya dipimpin Roh tetap menjadi tanggung jawabnya.
Tambahkan komentar