Renungan Harian Kristen hari ini: Juli 2020.
Renungan
Ayat ini mungkin yang paling dikenal dari seluruh Amsal. Apa yang dimaksudkan juga jelas. Jika seorang anak mendapatkan didikan yang benar, maka setelah dewasa ia akan berperilaku benar pula. Memang ayat ini tidak mengatakan apa yang terjadi jika seorang anak tidak memperoleh didikan yang benar.
Amsal ini berlaku secara umum, namun ada pengecualian tentunya. Contohnya, orangtua yang memiliki seorang anak dewasa yang hidup menyimpang dari jalan yang benar, tidak berarti mereka telah gagal. Umumnya, didikan yang benar menghasilkan seorang yang hidup benar pula.
Namun, pada zaman sekarang, di mana kedua orang tua bekerja, pendidikan anak mereka diserahkan kepada orang lain. Amsal ini sebenarnya menekankan tanggung jawab orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak mereka. Anak membutuhkan kasih dan asuhan mereka. Menyerahkan tugas ini kepada pramusiwi (penjaga bayi) atau pramuwisma (pembantu rumah tangga) membuat mereka tidak bertanggung jawab sebagai orangtua. Mengasuh dan mendidik anak adalah tanggung jawab utama orang tua.
Anak-anak tanpa peraturan, sama seperti kawanan ternak tanpa pagar yang akan berkeliaran di luar lapangan sehingga menjumpai berbagai bahaya dan kesulitan. Mereka bisa masuk halaman orang lain dan merusak tanaman atau mereka bisa tertabrak mobil di jalan raya. Orangtua bukan saja bertanggung jawab untuk memberi makan dan pakaian tetapi juga perlindungan kepada anak-anak mereka. Artinya, mereka harus memberi didikan dan teladan bagaimana hidup di jalan yang benar itu.
Ketaatan kepada firman akan membuka cakrawala baru bukan melalui berpikir dan merenung.
Bacaan Alkitab
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Amsal 22:6
ANAK ABRAHAM
Perjanjian Allah ini pada hakikatnya telah mengikat diriNya kepada Abraham dan keturunannya. Allah telah berjanji menjadi Allah Abraham dan Allah seluruh keturunannya. Abraham tidak membayangkan waktu itu bahwa janji Allah itu juga ditujukan kepada keturunannya secara iman, sebab Abraham disebut “bapa bagi semua yang percaya” (R oma 4:16) Apa artinya?
Umat Perjanjian Lama, yaitu keturunan Abraham yang percaya kepada janji Allah, menikmati persekutuan dengan Allah. Mereka dibenarkan karena iman mereka kepada Allah yang telah berjanji akan senantiasa hadir sebagai Allah mereka. Dia akan melimpahkan berkat keselamatanNya. Namun dalam perkembangan sejarah bangsa Israel, sebagian mereka menganggap bahwa keturunan Abraham secara jasmaniah itulah yang membuat Allah itu milik mereka. Yohanes Pembaptis mengecam mereka: “Janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Matius 3:9)
Tuhan Yesus juga dengan jelas menyalahkan mereka yang menganggap dirinya keturunan Abraham hanya karena hubungan darah. Mereka dengan angkuh berkata kepada Yesus: “Bapa kami ialah Abaraham”. Tetapi jawab Tuhan Yesus: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham” (Yohanes 8:39). Jadi siapakah anak-anak Abraham pada zaman sekarang?
Allah telah berjanji kepada Abraham dan seluruh keturunannya. Mereka harus mempercayai janji Allah seperti Abraham percaya kepada Allah. Oleh karena itu perjanjian itu juga berlaku sampai sekarang. Kata rasul Paulus: “Jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah” (Galatia 3:29). Jika kita percaya kepada Kristus kita adalah anak Abraham.
Tuhan, jauhkan kami dari pikiran bahwa kami bisa menjadi anak-anakMu tanpa Kristus. Biarlah Roh Kudus menolong kami selalu untuk senantiasa percaya, meskipun banyak kesulitan dan derita. Engkaulah sumber kehidupan kami. Demi Yesus. Amin.
Bacaan Alkitab
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun temurun … supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
Kejadian 17:7
Tambahkan komentar