Power of Influence

Power of Influence - Renungan.org
Power of Influence - Renungan.org

“Pengaruh…” setiap orang ingin memberikan pengaruh dan ingin dipengaruhi.  Siapa yang tidak bangga bila orang lain menerima ide, mengadopsi pemikiran bahkan meniru tingkah laku mereka.  Puluhan buku ditulis tentang bagaimana menjadi orang yang berpengaruh, bagaimana menyampaikan ide sehingga orang dapat menerimanya, dan berbagai judul yang intinya cara-cara membawa masuk pengaruh kita dalam kehidupan orang lain. Tetapi orang juga membutuhkan dan menginginkan orang lain memberikan pengaruhnya pada mereka.  Orang membutuhkan mentor, pembimbing atau sekedar orang lain yang memberikan inspirasi bagi kehidupan mereka.  Tidak jarang, orang ingin bertemu langsung dan “berguru” dengan seseorang yang mereka idolakan.  Pada kenyataannya, kehidupan kita adalah rangkaian pengaruh yang kita terima dari orang-orang di sekitar kita sepanjang kehidupan kita. 

Apa definisi pengaruh?  Apakah orang yang duduk di posisi tertentu atau memiliki sejumlah harta tertentu yang dianggap sebagai orang yang sukses yang dapat mempengaruhi dunia?  Untunglah bukan posisi atau harta yang menentukan berapa besar pengaruh seseorang, walaupun kedua hal itu ada peranannya.  Ruth merupakan sebuah contoh “silent influence”.  Ia tidak banyak bicara, tidak memiliki kedudukan tinggi, tanpa harta berlimpah, tetapi orang melihat dan merasakan pengaruhnya.  Pada akhirnya Ruth menjadi bagian dari silsilah nenek moyang Tuhan Yesus.  Bila tidak diukur atau didefinisikan dengan “harta” dan “tahta” lalu apa definisi pengaruh?  Mungkin definisi sederhana dari pengaruh yang ilahi ialah: Yesus Kristus yang mengalir melalui kehidupan kita.  Saat kehadiran-Nya dapat dirasakan oleh orang, komunitas, kota dan bangsa kita melalui kehidupan kita, saat itulah kita telah mempengaruhi dunia.

Saat kehadiran-Nya dapat dirasakan oleh orang, komunitas, kota dan bangsa kita melalui kehidupan kita, saat itulah kita telah mempengaruhi dunia.

Pengaruh merupakan tema penting dalam Firman Tuhan.  Kerajaan Allah diumpamakan seperti ragi yang mempengaruhi seluruh adonan.  Bahkan sebenarnya, Yesus telah mengutus kita untuk menjadi pengaruh bagi dunia ini:

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangas murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…” (Matius 28:19-20)

Pengaruh Kerajaan Allah yang dinyatakan oleh para pemimpin dan umat Kristiani perlu dirasakan oleh dunia.  Pengaruh positif kita penting bagi dunia karena Allah mendemonstrasikan pengaruhnya pada dunia melalui kita.  Di ayat di atas pula Yesus memberikan strategi untuk mempengaruhi dunia, yaitu dengan cara memuridkan.

Allah mendemonstrasikan pengaruhnya pada dunia melalui kita.

Dunia diwarnai oleh pengaruh orang-orang tertentu.  Siapa yang tidak kenal Bill Gates pemilik Microsoft, program-program computernya dipakai oleh orang di seluruh dunia.  Siapa yang tidak dengar tentang Mahatma Gandhi, seorang pemimpin dunia dari India.  Buku-buku ditulis dan film dibuat tentang dirinya.  Mereka adalah bagian dari daftar orang-orang yang mempengaruhi dunia.  Namun demikian, mungkin 2 atau 3 generasi di bawah kita tidak lagi mendengar nama mereka.  Seperti juga kita tidak ingat atau tidak mendengar tentang nama-nama tokoh tahun 1800-an.

Dalam Alkitab ada pula nama-nama tokoh berpengaruh.  Contohnya, Rasul Paulus yang menulis 2/3 dari seluruh kitab Perjanjian Baru, atau Musa yang Tuhan pakai untuk menyampaikan 10 perintah Allah bagi umat manusia.  Berbeda dengan tokoh-tokoh dunia, tokoh-tokoh Alkitab ini memiliki pengaruh lebih lama dari sekedar 2 atau 3 generasi.  Mungkin dapat dikatakan pengaruh mereka terbawa dalam kekekalan.  Dan tentunya, ada “Seseorang” yang mempengaruhi seluruh manusia di dunia dengan sangat dahsyat, bahkan pengaruhnya mencakup orang-orang yang lahir (generasi-generasi) sebelum “Orang ini” lahir.  Ia adalah Yesus Kristus.  Ia merupakan contoh pengaruh yang tak terbatas.  Bila Anda rindu untuk mempengaruhi dunia, dan membawa pengaruh itu lebih dari satu generasi saja, maka Yesus adalah panutan bagi Anda. 

Beberapa hal yang membuat Yesus menjadi pribadi yang sangat berpengaruh adalah:

1. Yesus mengorbankan diri-Nya.
Pengaruh dalam kamus Yesus sama artinya dengan berkorban.  Berapa besar pengaruh Anda pada seseorang sebanding dengan berapa besar pengorbanan yang Anda berikan baginya.  Baik itu pengorbanan waktu, tenaga maupun keuangan.  Orang akan melihat kasih Anda melalui pengorbanan yang Anda berikan, dan mereka terbuka untuk apa yang akan Anda katakan, seperti kata pepatah “people do not care what you know, until they know that you care.”  Rumus Yesus untuk mempengaruhi orang lain adalah: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10:43-44). 
People don’t care what you know
untuk they know that you care

2. Yesus memiliki integritas yang tinggi.
Anda dapat mempengaruhi orang lain bila mereka percaya pada Anda (percaya pada apa yang Anda katakan atau sarankan).  Namun, untuk dapat dipercaya orang lain, Anda perlu kredibilitas, dan kredibilitas didapatkan melalui kehidupan yang penuh integritas.  Siapa yang mau percaya pada pembohong, atau orang yang kehidupannya tidak selaras dengan ucapannya.  Anda perlu mengembangkan kehidupan yang penuh integritas untuk dapat mempengaruhi orang lain.
To be persuasive we must believable
To be believable, we must be credible
To be credible, we must be truthful

3. Yesus percaya pada orang lain.
Bagi kebanyakan orang, termasuk bagi saya pribadi, sulit untuk mempercayai orang yang pernah mengkhianati saya.  Namun, Yesus percaya pada Petrus yang menyangkal-Nya tiga kali, dan pada murid-murid lainnya yang bersembunyi saat Yesus disalib.  Tetapi karena kepercayaan itulah Petrus berubah.  Ia diminta untuk menggembalakan domba-domba-Nya, dan Petrus hidup untuk memenuhi harapan Gurunya.  Tiga ribu orang bertobat melalui kotbah Petrus, dan mereka hanya sebagian saja dari sejumlah besar orang yang dipengaruhi oleh Petrus.

4. Yesus mendengarkan orang lain.
Mungkin kita berpikir bahwa orang yang mempengaruhi orang lain adalah mereka yang paling banyak berbicara.  Pengaruh orang sejalan dengan berapa banyak kata-kata yang mereka keluarkan.  Namun sebaliknya, pengaruh berarti mendengarkan, bersimpati, dan meresponi orang lain. Yesus mendengarkan tangisan Maria dan Martha saat saudara mereka meninggal.  Ia meresponi keraguan Tomas akan kebangkitan-Nya dengan kesabaran dan kasih. Ketika orang merasa bahwa pemimpin mereka tidak lagi mendengar atau memberikan respon, mereka akan pergi darinya. 
When people feel that their leader no longer listens or responds, they will go somewhere else.

5. Yesus mendorong dan menguatkan orang lain.
Dengarkan kata-kata ini: “jangan takut…”, “janganlah kuatir…”, “janganlah gelisah hatimu…”, “…Aku telah mengasihi kamu…”, “teguhkanlah hatimu…”  Bagaimana perasaan Anda mendengarkan perkataan-perkataan ini?  Kata-kata Yesus ini seumpama angin segar bagi yang mendengarkannya.  Tidak heran bila orang banyak mengikut Yesus dan berubah karena perkataan-perkataan iman dan dorongan yang diberikan Yesus kepada mereka.

Anda akan mempengaruhi orang yang mungkin tidak pernah Anda lihat.  Anda akan mengubah generasi-generasi setelah Anda.  Anda akan memberi warna pada dunia.  Ingat, pengaruh Anda akan Anda pertanggung jawabkan di hadapan-Nya.  Pengaruh lebih berupa tanggung jawab yang besar dari pada sebuah kehormatan.  Dan pengaruh kita berakar dari hubungan kita dengan Tuhan, bagaimana Kristus dapat mengalir melalui kehidupan kita.  Mari kita membawa pengaruh positif bagi dunia, membagikan kehidupan Kristus pada mereka. 

Pengaruh kita berakar dari hubungan kita dengan Tuhan.