Renungan Harian Kristen hari ini: Mei 2020.
Renungan
Definisi tentang persahabatan berasal dari sebuah peribahasa Arab: “Seorang sahabat adalah orang kepada siapa kita mencurahkan isi hati kita; berbagi sekam dan butir padi bersama-sama, karena tahu bahwa tangan halus akan mengayaknya, menyimpan apa yang perlu disimpan, dan dengan hembusan kasih sayang meniup sisanya”. Hal ini mengingatkan kita kepada ayat I Petrus 4:8: “Tetapi yang terutama, kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa”.
Kasih itu bersedia mengampuni. Dan itulah yang dilakukan oleh sahabat. Mereka saling memaafkan, tercakup di dalamnya keburukan dan kelemahan mereka, dan benturan-benturan yang terjadi antara sahabat.
Amatilah kelakuan seseorang, maka Anda dapat menyusun daftar panjang tentang kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya. Memang ada orang yang suka mengamati orang lain hanya untuk mencari kesalahan dan cacat mereka, lalu menyebarkannya sebagai bahan gunjingan (gosip). Menekankan yang negatif tanpa kasih akan menimbulkan perselisihan. Di balik kata-kata Petrus terdengar Amsal 10:12 demikian: “Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran”.
Rasul Yohanes menasihatkan kita, dan ia menyebut seluruh jemaat “sahabat-sahabat yang kekasih”. Kita yang mengenal kasih Allah karena Yesus, Tuhan kita, hendaknya saling mengasihi. Karena kasih “tidak menyimpan kesalahan orang lain”, kasih itu “tidak bersukacita karena ketidakadilan” (I Korintus 13:5-6).
Kita sering berdoa minta pengampunan dari Allah. Apakah kita juga mengampuni orang lain? Dibutuhkan kasih dan pengertian untuk mampu mengampuni. Seberapa besarkah kasih kita?
Bacaan Renungan
“Kasih itu tidak bersukacita karena ketidak adilan, tetapi karena kebenaran”
I Korintus 13:6