Renungan Harian Kristen hari ini: Mei 2020.
Renungan
Sungguh sulit untuk menyatakan bagaimana kita memutuskan siapakah sahabat-sahabat kita? Kata sahabat mungkin mirip dengan kata kasih. Kasih mempunyai pengertian yang luas. Seorang mengasihi seseorang yang lain. Tetapi ada orang yang mencintai mobilnya, anjing rasnya, atau sangat menyayangi rumahnya lebih daripada isterinya atau suaminya atau anaknya.
Arti kata sahabatpun sangat luas. Saya dapat dengan mudah dan jujur berkata bahwa semua rekan kerja saya adalah sahabat saya. Tapi hanya beberapa saja yang lebih akrab. Keponakan saya berbicara tentang semua kawannya di sekolah, tapi hanya beberapa dari mereka yang “sungguh akrab”. Nampaknya ada berbagai tingkat persahabatan bila kita menggunakan kata sahabat. Yesus menyebut semua muridNya sahabat, namun hanya Yohanes saja disebut sebagai “murid yang dikasihi oleh Yesus”.
Kita sudah membaca dari surat-surat Yohanes bahwa Yohanes menggunakan kata sahabat untuk berbagai macam orang. Saya yakin Yohanes tidak kenal dengan akrab setiap pembaca suratnya. Namun ia menyebut mereka semua “anak-anak yang kekasih” dan “sahabat-sahabat yang kekasih”. Apakah karena ia bertambah tua dan bertambah dewasa secara spiritual, maka ia menjadi lebih peka untuk mencakup lebih banyak orang sebagai sahabatnya? Bukankah hal ini dapat meningkatkan kasih orang Kristen sehingga menjangkau lebih banyak orang menjadi sahabatnya?
Makin dalam dan luas kasih kita makin banyak sahabat kita. Kasih tidak mengenal batas-batas usia, warna kulit, agama, ataupun harta; demikian juga persahabatan. Bagaimanakah cermin persahabatan kita?
Bacaan Renungan
“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah”
I Yohanes 4:7
Tambahkan komentar