Renungan Harian Kristen hari ini: 25 Juni 2020.
Renungan
Kalau fokus kita hanya tertuju pada harta semata-mata, maka kita berada dalam bahaya. Sepanjang hari kita bergelut dan tegang dengan naik turunnya nilai uang, transaksi-transaksi pembayaran dan penagihan sambil memikirkan keuntungan sebanyak-banyaknya, maka kita menjadi budak uang. Demikian pula bila gaji adalah tujuan kita bekerja, kita kehilangan arah hidup. Itulah yang Yakobus nasihatkan dalam pasal ini untuk kita.
Untuk menghindar dari bahaya ini, Yakobus memperingatkan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap uang: untuk berbuat baik. Dalam pengertian Alkitab, berbuat baik berarti menolong yang miskin dan yang kekurangan.
Perumpamaan yang kita baca hari ini menggambarkan kebodohan orang yang tujuan hidupnya mengumpulkan sebanyak-banyaknya harta. Yesus mengecam pengumpulan harta bagi “dirinya sendiri” (Lukas 12:21). Prinsip “mementingan diri sendiri saja” adalah dosa orang kaya itu. Dengan menjalankan “hukum utama” terhadap sesama seharusnya ia menjadi kaya raya di mata orang miskin dan berkekurangan.
Jika kita meneliti kembali perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati dan tentang orang kaya yang tidak mempedulikan si miskin Lazarus, maka jelaslah bahwa yang penting adalah menolong mereka yang membutuhkan, entah mereka tetangga kita ataukah mereka yang terkapar di jalan yang tidak kita kenal. Itulah “berbuat baik”. Memang hal ini tergantung dari kepekaan hati kita terhadap bisikan Roh Kudus. Kita tidak perlu harus kaya lebih dulu untuk menolong orang. Yakobus bilang kalau kita bisa membantu tapi kita tidak mau, kita berdosa.
Bapa, Engkau Pengasih dan pemurah hati kepada kami. Kami selalu Kau cukupi, bahkan sering dalam kelebihan. Tolonglah agar kami juga membagikan kepada mereka yang membutuhkan, karena itulah yang Kau kehendaki. Amin.
Bacaan Renungan
“Seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”
Yakobus 4:17