Renungan Harian Kristen hari ini: April 2020.
Bacaan Alkitab
“Laksana rajawali mengoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia …”
Ulangan 32:11-12
Renungan
Masih tentang kisah anak rajawali yang menjalani proses pendidikan. Menurut Anda apa yang dilakukan anak rajawali itu ketika tubuhnya melayang-layang dan hampir mencapai cadas di bawah? Ada dua hal. Pertama, ia akan berserah dan mempercayakan diri sepenuhnya pada sang induk. Dan itulah iman. Namun, yang kedua, anak rajawali itu tentu juga akan berusaha sekuat tenaga menggerakkan sayap-sayapnya. Ia berusaha untuk tetap bertahan hidup. Dan itu pun iman!
Jadi, iman memang menuntut kita untuk berserah sepenuhnya pada Allah, namun sekaligus berusaha sekuat tenaga untuk menggerakkan sayap-sayap kehidupan kita. Keduanya harus seimbang dan sama-sama bertumbuh. Semakin beriman berarti semakin berserah sekaligus semakin berusaha.
Penyerahan diri yang total tanpa disertai usaha keras menunjukkan iman yang loyo, manja dan tak akan pernah bertumbuh. Sebaliknya, usaha sekeras apapun tanpa disertai penyerahan diri seutuhnya menjadikan kita orang-orang kristen yang sombong rohani. Jelas itu bukan iman lagi namanya.
Anda tentu mengenal syair lagu yang digubah oleh John H. Sammis (1887), yang berjudul Trust and Obey. Versi Indonesianya ada di Nyanyikanlah Kidung Baru (NKB) 116 dengan judul Siapa yang Berpegang. Lagu ini sebenarnya menyiratkan pemahaman yang sama. Iman berarti trusting, mempercayakan diri sepenuhnya pada Allah. Namun pada saat yang sama iman menuntut obeying, ketaatan untuk bertindak, bekerja, berbuat, sesuai kehendak Allah.
Mari, kita seimbangkan kehidupan iman kita agar pada saatnya terbanglah kita seperti seekor rajawali dengan sayap-sayap kokoh mengarungi langit biru.
Tanpa usaha yang keras maka penyerahan diri tidak akan bermakna apa-apa.
Tambahkan komentar